Budidaya Ikan Nila

Bismillahirrahmanirrahim, Usaha budidaya ikan nila merupakan salah satu prospek bisnis yang menguntungkan dan layak untuk dicoba. Apalagi ditambah dengan meningkatkanya permintaan ikan air tawar baik untuk kebutuhan domestik maupun luar negeri.

Kebutuhan akan ikan di Indonesia tidak akan pernah surut, oleh karena itu bisnis ini sangat layak untuk ditekuni. Selain itu, perkembangan teknologi yang semakin maju dan canggih juga memudahkan bisnis ini untuk dikembangkan.

Jika dilihat dari segi pertumbuhannya, ikan nila merupakan salah satu jenis ikan yang mempunyai laju pertumbuhan yang cepat. Selain itu, ikan nila juga berpotensi mencapai bobot tubuh yang lebih besar dibandingkan jenis ikan lain dengan produktivitas yang cukup tinggi. Rasanya yang lezat juga membuat ikan nila lebih disukai daripada ikan lele dan mujair.

Namun, usaha pembudidayaan ikan nila tidak bisa kamu lakukan dengan sembarangan. Banyak poin-poin penting yang perlu diperhatikan dan kamu juga harus tahu bagaimana cara ternak ikan nila yang baik dan benar.

Cara Budidaya Ikan Nila

Cara ternak ikan nila di kolam terpal dan beton

Dalam pemeliharaan dan pengembang biakkan ikan nila, sebaiknya menggunakan metode pemeliharaan monokultur atau merawat induk jantan dan betina secara terpisah. Hal ini dilakukan agar mempermudah dalam melakukan pemijahan atau seleksi induk. Selain metode pemeliharaan, masih ada hal-hal lain yang perlu kamu ketahui. Untuk lebih jelasnya, perhatikan cara budidaya ikan nila berikut ini.

1. Pemilihan Lokasi

Ikan nila bisa dibudidayakan di berbagai lokasi dan media seperti kolam semen, kolam tanah, kolam beton bahkan akuarium. Namun, kolam terpal merupakan pilihan yang paling aman untuk membudidayakan ikan nila.

Berikut beberapa poin yang harus kamu perhatikan dalam memilih lokasi:

  • Pilih lokasi yang mudah untuk diakses dan diawasi setiap saat,
  • Pastikan rumput liar atau pohon besar tidak tumbuh di sekitar lokasi karena bisa menghambat pembuatan kolam,
  • Usahakan tempat yang dipilih mempunyai penyinaran yang baik,
  • Pilih lokasi di daerah dataran rendah dengan ketinggian antara 300 sampai 600 mdpl,
  • Pastikan suhu di sekitar lokasi 25-30 derajat celcius dan kadar garamnya sekitar 35/ml, dan pH-nya 5-7.

2. Membuat Kolam Ikan Nila

Diantara berbagai media kolam yang tersedia, kamu bisa memilih satu, misalnya kolam terpal atau kolam beton. Walaupun medianya berbeda, cara budidaya ikan nila di kolam terpal tidak jauh berbeda dengan cara budidaya ikan nila di kolam beton.

Jika kamu memutuskan untuk menggunakan kolam terpal, berikut cara membuat kolam terpal untuk ikan nila.

  1. Gali tanah dengan dalam kurang lebih 70 cm kemudian ratakan dasar tanahnya,
  2. Gunakan batu bata di dasar galian guna mempermudah pengisian air dan pengecekan tinggi. Susun batu bata secara merata dengan tinggi yang sama,
  3. Buat tanggul sehingga terpal tidak mudah rusak dan tetap kuat,
  4. Di dasar kolam, taburkan sekam secara merata,
  5. Setelah itu mulai pasang terpal dengan memasang pemberat dengan fungsi menahan terpal agar terpal tidak mudah bergeser,
  6. Dan yang terakhir buatlah sanitasi air agar pembersihan kolam terpal dapat dilakukan dengan mudah.

Setelah semua langkah cara membuat kolam terpal di atas sudah kamu lakukan, kamu bisa langsung mengisinya dengan air.

Baca juga: Umpan ikan nila

Namun, baiknya sebelum kolam mulai diisi air lakukan proses pengapuran terlebih dahulu agar kolam bersih dari hama dan ikan liar. Setelah pengapuran dilakukan, tambahkan pupuk organik menggunakan pupuk alami dari kandang berkadar 50 sampai 70 gram/m2. Atau kamu juga bisa menggunakan kombinasi pupuk TSP dosis 15 gram dan 10 gram/m2.

3. Pemilihan Bibit Ikan Nila

Setelah menentukan lokasi dan membuat media ternak ikan nila, langkah budidaya nila yang selanjutnya adalah memilih bibitnya. Ada 2 cara yang bisa kamu lakukan dalam memilih bibit ikan nila. Cara yang pertama adalah mendapatkan bibit secara langsung dari indukan nila dan cara yang kedua adalah membeli bibitnya di pasar atau koperasi perikanan.

Cara kedua lebih praktis dan lebih dianjurkan. Menentukan bibit ikan nila yang baik juga termasuk ke dalam salah satu cara budidaya ikan nila di kolam terpal yang baik dan benar. Berikut ciri-ciri bibit ikan nila terbaik.

  • Bibit berukuran kurang lebih 12 cm dengan warna belang yang jelas,
  • Bibit lincah dengan fisik yang tidak cacat,
  • Bibit mempunyai warna yang sama dan masing-masing bibit mempunyai berat kurang lebih 30 gram.

4. Penyebaran Bibit

Penyebaran atau penebaran bibit juga merupakan salah satu tahapan yang penting dalam tata cara ternak ikan nila. Walaupun ikan nila memliki daya tahan yang cukup kuat, proses penyebaran bibit nila tetap saja tidak boleh dilakukan asal-asalan. Berikut tata cara penyebaran benih untuk budidaya nila yang benar.

  1. Siapkan sebuah wadah seperti ember. Kemudian masukkan air bersih sampai memenuhi setengah isinya,
  2. Masukkan benih ke dalam wadah dan tunggu sampai kurang lebih 10 menit,
  3. Penuhi wadah dengan air kolam dan tunggu lagi sampai 5 menit. Proses ini dilakukan sehingga ikan tidak mengalami stress,
  4. Sebarkan bibit secara perlahan-lahan ke dalam kolam.

Walaupun kamu dapat menebar bibit sebanyak yang kamu mau ke dalam kolam, baiknya kamu memberi batas maksimum 100 ikan untuk masing-masing kolam.

5. Perawatan dan Pemberian Pakan Ikan Nila

Ikan nila dapat dipanen dalam kurun waktu 4 sampai 6 bulan. Selama menunggu waktu panen tiba, hal yang harus kamu lakukan adalah memberi pakan ikan nila secara teratur dan menjaga kebersihan kolamnya.

Ikan nila harus diberi pakan 2 sampai 3 kali sehari. Pilih pakan dengan kandungan karbohidrat, vitamin, protein, lemak dan mineral.

Selain memberi makan menggunakan pakan atau pelet ikan, kamu juga bisa memberi makan nila dengan sayuran yang dipotong kecil-kecil atau siput sawah.

Atau kamu juga bisa memberi pakan ikan nila berupa tepung ikan 25%, dedek halus 65% dan kopra 10%. Atau pelet ikan yang berkadar 20-30%. Kamu bisa memberikan pelet ini sekitar 2-3% berat populasi satu kolam.

Kamu juga bisa membuat pakan ikan nila sendiri. Gunakan 26 gram dedek halus, 8 gram tepung jagung, 30 gram tepung ikan, 2 gram tepung benewa, 22 gram tepung terigu, 10 gram bungkil, 1,5 gram vitamin dan air secukupnya.

Campur semua bahan dalam wadah dan aduk sampai merata. Tambahkan air dan aduk adonan sampai berbentuk pasta. Kemudian gunakan penggilingan daging dengan ukuran 3-5mm dan buatlah menjadi pelet. Setelah itu letakkan di wadah lebar dan jemur di bawah sinar matahari atau panaskan di dalam oven.

Jenis pakan ini dinilai lebih hemat dan tidak mengganggu perkembangan usaha ikan nila untuk pemula.

Waktu ideal untuk pemberian pakan ikan nila adalah pagi dan sore hari.

6. Panen Ikan Nila

Setelah 4 sampai 6 bulan berlalu, seharusnya ikan nila sudah mencapai berat idealnya sekitar 300 – 500 gram/ekor. Jika beratnya sudah dinilai ideal maka ikan nila siap dipanen. Proses pemeliharaan ikan nila terhitung cukup cepat mulai dari penebaran benih sampai masa panen yang hanya membutuhkan 4 sampai 6 bulan saja.

Demikian cara budidaya ikan nila di kolam beton dan kolam terpal, semoga ilmu diatas bisa Anda terapkan agar usaha ikan nila milik Anda semakin sukses nantinya. Semoga artikel ini bermanfaat.