Bismillahirrahmanirrahim, Ulat hongkong atau mealworm adalah salah satu pakan burung yang paling banyak direkomendasikan. Dikarenakan di dalam ulat hongkong terkandung banyak protein dan kalori yang sangat dibutuhkan oleh burung.
Untuk alasan diatas, maka bisnis ternak ulat hongkong sangatlah menjanjikan. Selama masih banyak orang yang hobi bahkan beternak burung berkicau, maka bisnis ini tidak akan pernah padam. Selain burung berkicau, ada banyak hewan-hewan peliharaan yang juga mengkonsumsi ulat hongkong. Seperti ikan dan reptile. Bahkan di Korea, ulat hongkong sudah biasa dikonsumsi layaknya pizza, bubur, pasta dan jus.
Cara Beternak Ulat Hongkong Lengkap
Artikel kali ini akan membahas cara ternak ulat hongkong, sehingga sangat berguna bagi Anda yang ingin berbisnis ulat hongkong.
1. Cara Menyiapkan Tempat Beternak
Yang perlu Anda persiapkan terlebih dahulu adalah tempat seperti nampan yang nantinya Anda gunakan sebagai media beternak ulat hongkong. Bahan-bahan yang digunakan untuk membuat wadah ini sangatlah mudah didapat.
Anda hanya perlu menyiapkan triplek, kayu, paku dan lakban coklat. Fungsi tripek adalah untuk alas nampan, sedangkan kayu untuk bingkai tepi agar nampan bisa kokoh. Sementara lakban digunakan agar ulat tidak dapat keluar melalui celah-celah sambungan antara triplek dan kayu. Sehingga posisinya untuk melapisi sambungan-sambungan tersebut.
Buatlah beberapa set nampan yang tentu saja disesuaikan dengan budget yang Anda miliki. Jika Anda seorang pemula dengan budget minim, maka satu atau dua nampan untuk sementara buat uji coba sudah mencukupi.
2. Cara Menyiapkan Rak
Untuk menempatkan nampan-nampan yang telah dibuat, maka Anda membutuhkan tempat yang efisien tidak memakan ruang. Rak bertingkat adalah pilihan yang tepat. Buatlah sekitar 10 tingkatan tiap rak agar bisa membuat 10 nampan tempat ulat hongkong berkembangbiak. Anda bisa menggunakan rangka baja ringan atau hollow sebagai bahan utama rak agar kokoh dan bertahan lama.
3. Cara Pemilihan Indukan Ulat
Ini adalah tahapan penting dalam cara budidaya ulat hongkong. Kesalahan dalam tahap ini tentunya akan berdampak pada gagalnya usaha Anda. Saat mengawali ternak ulat hongkong, pastikan Anda memilih indukan tidak lebih dari 2 kg.
Ini bertujuan agar ulat yang akan menjadi kepompong ukurannya banyak yang seragam. Yakni 15 mm untuk panjangnya dan sekitar 4 mm untuk lebarnya. Sehingga nantinya ulat dewasa yang ukuran panjangnya 15 mm dan lebarnya 3 mm akan bergantian menjadi kepompong dalam waktu 7-10 hari.
4. Cara Memisahkan Kepompong dan Ulat Dewasa
Langkah berikutnya adalah memisahkan antara kepompong dengan ulat dewasa. Tempatkan kepompong ke nampan yang beralaskan koran dan ditutup dengan koran juga. Pemisahan ini dimaksudkan agar proses-proses yang dilalui ulat bisa terkontrol dengan baik. Pemisahan dilakukan tiap tiga hari sekali. Dalam jangka waktu 10 hari, kepompong akan berubah menjadi kumbang.
5. Cara Persiapan Bertelurnya Kumbang
Tempatkan kumbang sekitar 250 gr ke dalam satu nampan yang sebelumnya Anda beri alas kapas. Alas kapas akan menjadi media sempurna tempat kumbang menaruh telur-telurnya. Periode pembibitan akan berlangsung selama 7 hari.
6. Cara Pemisahan Kumbang
Setelah 7 hari, kumbang akan dipisahkan dari nampan pertama dan ditaruh ke nampan yang baru. Nampan yang baru ini juga harus dilapisi dengan kapas sehingga kumbang bisa bertelur kembali di nampan yang baru. Dalam masa pemisahan ini biasanya tingkat kematian kumbang hanya 2-4% saja.
7. Cara Pemisahan Ulat Dari Nampan Berkapas
Telur-telur yang ada di kapas akan menetas dalam waktu 10 hari. Biarkan hingga 30 hari, maka ulat-ulat ini bisa diangkat dari kapasnya dan ditempatkan di nampan terpisah.
8. Cara Perawatan Ulat Hongkong
Ulat-ulat yang telah dipisahkan dari kapas perlu dirawat secara intensif. Beberapa hal yang perlu Anda perhatikan adalah suhu kandang. Suhu yang paling ideal agar ulat-ulat ini dapat hidup dan tumbuh dengan baik adalah di kisaran 29-30⁰C.
Jika perlu Anda persiapkan thermometer ruangan agar dapat setiap saat melakukan pengecekan suhu ruangan. Cara ternak ulat hongkong memang susah-susah gampang, namun percayalah ada keuntungan yang besar menanti anda.
9. Cara Pemberian Makanan Ulat Hongkong Dewasa
Dalam setiap tahapan beternak ulat hongkong pastilah membutuhkan makanan. Baik dalam tahap menjadi kumbang maupun saat telur-telur menetas. Jenis makanan yang umum digunakan untuk ulat hongkong diantaranya adalah ampas tahu, selada, labu, apel dan bekatul (dedak).
Untuk jenis ulat bibit, yang paling tepat adalah bekatul dan ampas tahu. Pemberian makanan pada ulat bibit jangan terlalu banyak, Anda hanya butuh 500 gr tiap nampan dan berlaku untuk 4 hari. Di hari ke-4 Anda bisa memberikan makanan dengan berat yang sama.
Perlu Anda ketahui juga cara memberi makanan, jangan ditumpuk dan ditempatkan pada satu area. Hal ini akan menyebabkan bergerombolnya ulat hongkong di tempat yang sama yang bisa berakibat banyaknya ulat hongkong yang tertimbun di bawah dan mati membusuk. Sebagai catatan juga bahwa jika Anda telat memberikan makanan, maka ulat hongkong bisa memakan temannya sendiri.
10. Cara Memberi Makanan Kumbang Ulat Hongkong
Berbeda jika masih dalam bentuk kumbang, pemberian makanan cukup dengan 100 gr tiap nampan, namun diberikan tiap 3 kali sehari. Pemberian makanan harus menyebar secara merata diatas nampan.
11. Cara Memberi Makanan Ulat Hongkong yang Baru Menetas
Untuk ulat yang masih dalam tahap awal menetas, makanan yang pas untuk diberikan adalah daun selada. Anda harus menjemur terlebih dahulu selada tersebut hingga setengah kering. Jika ulat sudah dalam tahap keluar atau dipisahkan dari kapas, maka dedak atau bekatul sudah bisa diberikan.
12. Cara Menghitung Hasil Produksi
Misalnya Anda memiliki modal ulat dewasa yang dijadikan indukan seberat 1 kg, maka ulat ini akan menjadi kepompong dengan berat sekitar 900 gr. Dari berat tersebut, yang berpotensi menjadi kumbang yang sehat bisa mencapai 700 gr.
Dari kumbang inilah bisa menghasilkan banyak telur secara berkala yang jika semuanya menjadi ulat dewasa layak jual, beratnya bisa mencapai 33 kg. Artinya secara matematis ada perkembangan produksi yang mencapai 33 kali lipat.
13. Cara Menghitung Biaya Produksi
Estimasi pakan yang dibutuhkan untuk asumsi induk 1 kg hingga menjadi ulat-ulat dewasa yang layak jual adalah 50 kg ampas tahu kering, bekatul sebanyak 5 kg. Kuantitas bahan makanan tersebut asumsinya diberikan secara bertahap sesuai tahapan perkembangan ulat hongkong. Biaya tersebut sangatlah murah sehingga Anda akan mendapatkan profit yang sangat besar.
14. Cara Mengantisipasi Serangan Penyakit Pada Ulat Hongkong
Jika Anda merasa sudah bisa menerapkan cara ternak ulat hongkong diatas, maka ada satu hal yang lagi perlu Anda ketahui, yakni antisipasi terhadap serangan penyakit. Ulat hongkong sebagaimana hewan peliharaan yang lainnya, juga memiliki resiko terkena serangan penyakit.
Ada dua indikator yang menunjukkan ulat hongkong kita terkena masalah. Pertama adalah warna kulit ulat hongkong menjadi kuning kehitaman, kita bisa mengantisipasinya dengan mengurangi pemberian pakan jenis sayuran dan dedak. Kedua, jika ada ulat mati bewarna merah, maka ini berpotensi terkena penyakit menular. Antisipasinya adalah dengan tidak memberi pakan yang bersifat basah atau kadar airnya tinggi.
Demikian cara berternak ulat hongkong bagi pemula. Semoga artikel dari Sudut Hewan ini dapat memberikan informasi yang berguna bagi Anda yang baru masuk atau sudah lama berkecimpung di bisnis ternak ulat hongkong.