Bismillahirrahmanirrahim, Cara menanam semangka – Semangka adalah buah yang tumbuh subur dan banyak digemari oleh masyarakat di daerah tropis. Kandungan air dalam buah ini yang banyak, menjadikannya pilihan utama disaat cuaca yang panas. Buah yang satu ini mudah dan banyak dijual di sekitar lingkungan Anda.
Cara Menanam Semangka Di Pot
Nama latin dari buah semangka adalah Citrullus Lanatus, merupakan tanaman yang merambat dan sangat cocok di tanam di daerah tropis dan sub tropis. Buah ini mengandung banyak sekali zat gizi yang sangat penting bagi kesehatan tubuh kita. Membudidayakan buah semangka juga bisa menjadi hobi yang sangat menguntungkan. Dalam artikel ini kami akan mengulas secara detail bagaimana cara menanam semangka yang benar dan dapat menghasilkan panen yang melimpah.
1. Memperhatikan Jenis dan pH Tanah
Hal pertama yang harus diperhatikan sebelum anda menanam buah semangka adalah bagaimana menyiapkan media tanamnya. Jika Anda memutuskan untuk menanam semangka di pot, maka jenis dan pH tanah harus memenuhi syarat. Sehingga tanaman semangka akan tumbuh optimal dan menghasilkan buah yang bagus.
Jenis tanah yang paling disukai oleh semangka adalah yang mengandung unsur organik, zat hara tinggi, gembur, dan bersih dari gulma atau tanaman penganggu. Sedangkan pH tanah ideal untuk pertumbuhan semangka yang baik adalah di kisaran 6-7, jadi tidak asam maupun basa. Untuk masalah pH ini, Anda harus rajin melakukan kontrol pada tanah yang digunakan selama menanam semangka. Jika pH nya turun atau dibawah angka 6, maka itu tandanya pH tanah menjadi lebih asam. Jika ini terjadi, maka Anda perlu memberikan dolomite atau kapur agar pH tanah kembali di angka yang standart.
2. Persiapan Benih
Langkah berikutnya adalah memilih benih semangka yang unggul. Cara termudah adalah Anda langsung membeli benih semangka di toko pertanian. Disana sudah tersedia benih semangka yang unggul, Anda bisa langsung membelinya.
Namun, jangan langsung menanam benih tersebut dalam tanah yang sudah disiapkan. Anda harus melakukan perendaman terlebih dahulu benih-benih tersebut. Gunakan pupuk organik cair GDM spesialisasi buah-buahan sebagai media perendaman. Perbandingannya dengan air adalah tiap satu liter air hangat dicampur dengan pupuk GDM sebanyak 30 ml. Lakukan perendaman selama 4-5 jam.
Fungsi dari perendaman dengan pupuk cair GDM adalah selain mempercepat proses tumbuhnya kecambah juga sebagai anti bakteri. Jadi benih semangka akan bersih dari berbagai penyakit karena dalam proses perendaman, GDM akan merangsang pembentukan antibiotik alami pada benih. Setelah perendaman, maka taruhlah benih semangka ke media kain basah atau menggunakan kertas koran basah. Tunggu hingga 2-3 hari, benih semangka akan mulai berkecambah. Jika sudah berkecambah, maka benih semangka siap untuk disemai menjadi bibit.
3. Tahap Penyemaian
Setelah berkecambah, maka benih semangka belum boleh langsung ditanam di sawah, perlu dilakukan penyemaian terlebih dahulu kurang lebih 7-10 hari. Caranya siapkan lahan khusus untuk penyemaian. Tanah yang digunakan perlu dicampur terlebih dahulu dengan pupuk kandang. Buat lubang dengan kedalaman 3-5 cm. Masukkan masing-masing benih ke dalam lubang yang telah dibuat. Kemudian melakukan penyiraman secara rutin dengan air bersih.
Baca juga: Cara menanam anggur
4. Persiapan Lahan Sebagai Media Tanam Utama
Sambil menunggu proses penyemaian yang memakan waktu 7-10 hari, maka Anda bisa menyiapkan lahan pertaniannya. Sebagaimana syarat tanah yang ada di poin pertama, maka Anda perlu melakukan pembajakan agar tanah menjadi gembur. Kemudian, menaburkan pupuk kandang atau bisa juga menggunakan pupuk kompos ke tanah yang sudah digemburkan. Lalu, semprotkan GDM Black Bos, tujuannya agar tanah tetap genbur, subur dan bebas dari serangan penyakit.
5. Menanam Bibit Semangka
Setelah masa penyemaian selesai, maka Anda bisa menanam langsung bibit semangka ke lahan yang telah disiapkan. Lubangi terlebih dahulu tanah yang akan ditanami bibit semangka, kemudian siram dengan campuran antara GDM Black Bos dan air bersih. Perbandingannya adalah 1 kg GDM dengan 100 liter air.
6. Proses Pemupukan
Zat hara pada tanah lama-lama akan berkurang karena memang diserap oleh tanaman semangka itu sendiri. Sehingga agar semangka mendapatkan asupan zat yang memang diperlukan, maka perlu dilakukan pemukan secara rutin. Berikan pupuk setiap satu minggu sekali. Pupuk yang digunakan bisa menggunakan pupuk NPK dan KNO3. Juga semprotkan pupuk ke daun semangka. Untuk pupuk semprot ini bisa menggunakan GDM cair spesialisasi buah-buahan.
7. Penyiraman
Cara menanam semangka yang baik selain memperhatikan proses pemupukan secara rutin, juga perlu memperhatikan proses penyiraman. Secara umum proses ini bisa dilakukan tiap tiga hari sekali, jadi tidak tiap hari tanaman semangka kita beri air. Dan ketika buah semangka sudah mulai tumbuh besar, maka kurangi intensitas penyiraman.
Jika Anda menanam semangka pada musim hujan, maka akan ada problem saat buah semangka mulai tumbuh besar. Lantas bagaimana cara menanam semangka di musim hujan? Menggunakan pot adalah salah satu solusinya karena volume air dapat terkontrol karena di bawah pot ada lubang pembuangan air. Namun, jika menggunakan media tanam, maka Anda bisa membuat semacam penutup di bagian atas, agar air hujan tidak mengguyur langsung tanaman semangka. Volume air yang masuk ke media tanam juga bisa dikendalikan.
8. Pemangkasan Cabang
Biasanya kita akan sangat senang jika cabang pada tanaman semangka semakin banyak. Padahal ini akan berdampak negatif pada kualitas buah semangka nantiya. Jika banyak cabang, maka akan banyak sekali buah semangka yang dipanen, namun kualitas buahnya akan menurun. Hal ini dikarenakan nutrisi yang diserap akan terbagi-bagi ke masing-masing cabang. Solusinya adalah pemangkasan pada cabang yang memang tidak dikehendaki. Idealnya separoh dari cabang yang bermunculan bisa dilakukan pemangkasan, agar separoh cabang yang hidup menghasilkan buah semangka yang berkualitas.
Baca juga: Cara menanam bunga mawar
Cara Menanam Semangka Di Sawah
Tahapan atau hal-hal yang perlu diperhatikan dalam menanam semangka di sawah, sebenarnya bisa Anda terapkan pada media pot. Namun, tetap ada beberapa hal berbeda yang Anda perlu perhatikan jika menanam semangka dalam pot. Berikut beberapa diantaranya:
1. Saat Penyemaian
Pada tahap ini, Anda tidak harus menyiapkan lahan khusus. Anda bisa menggunakan pot dengan ukuran kecil untuk proses penyemaian. Gunakan polybag di dalam pot Anda, tujuannya adalah mempermudah untuk memindahkan bibit semangka ke pot yang lebih besar nantinya. Dan pot kecil tadi bisa digunakan kembali untuk proses penyemaian benih berikutnya.
2. Proses Penyiraman
Untuk awal-awal tanam, tanaman semangka membutuhkan asupan air yang cukup. Ini perlu diperhatikan karena dengan media pot, volume air dapat dengan mudah berkurang karena ada lubang di bagian bawah pot. Anda bisa menyiasati dengan penggunakan alas pot sehingga air tidak langsung hilang. Namun jika buah semangka sudah cukup besar, maka Anda tidak perlu menggunakan alas pot.
Demikian cara menanam semangka, semoga Anda cukup jelas dan bisa langsung mempraktekannya dengan mudah.