Bismillahirrahmanirrahim, Salah satu jenis sayuran yang paling banyak digemari oleh masyarakat Indonesia adalah sawi. Selain karena kaya akan khasiat dan manfaat, sawi hijau juga mudah didapatkan dan di budidaya. Dan harga sawi hijau juga murah meriah baik di pasar swalayan maupun pasar tradisional. Karena kepopulerannya, banyak orang yang penasaran dengan cara menanam sawi.
Di Indonesia sendiri sawi dikenal sebagai sayuran penyedap rasa, pelengkap nasi goreng atau bakso. Selain itu sawi juga bisa dibuat menjadi masakan sayuran yang lezat untuk makan siang. Cara mengolah sawi dan cara menyimpan sawi juga tergolong mudah dan praktis. Kamu cukup memasukkan sawi ke dalam plastik tapi jangan biarkan terlalu lama karena bisa membusuk. Selain cara pengolahannya, cara penanaman dan merawat sawi juga bisa dibilang mudah.
Cara Menanam Sawi Untuk Pemula
Layaknya jenis tanaman lain, terdapat beberapa cara untuk menanam sawi, diantaranya di lahan tanam, di pot, di polybag atau menanam secara hidroponik. Untuk pemula yang ingin menanam sawi di rumah, mempelajari dan mencoba cara menanam sawi di pot atau polybag merupakan yang paling dianjurkan daripada mempelajari cara menanam sawi hidroponik atau cara menanam sawi di kebun. Berikut langkah-langkah cara menanam sawi di pot atau di rumah untuk pemula.
1. Pembenihan
Pembenihan merupakan faktor yang penting dalam proses menanam sawi karena dapat mempengaruhi keberhasilannya nanti. Benih sawi yang baik akan menghasilkan tanaman sawi yang berkualitas, begitu pun sebaliknya. Oleh karena itu kamu harus memilih benih yang berkualitas. Berikut cara pembenihan sawi selengkapnya.
- Pilih benih sawi yang berkualitas, kamu bisa mendapatkannya di toko-toko bibit terdekat.
- Pastikan benih tidak rusak dan terbungkus alumunium foil.
- Benih sawi yang baik dan berkualitas berbentuk bulat kecil dengan warna coklat kehitaman yang agak keras dengan tekstur permukaan yang mengkilap dan licin.
- Apabila kamu memilih bibit dari hasil penanaman, maka tanaman yang bibitnya akan diambil harus berumur minimal 70 hari. Dan tanaman sawi bibitnya harus terpisah dari tanaman sawi yang lain.
Baca juga: Cara menanam kangkung darat dan air
2. Penyemaian
Tahap selanjutnya dalam proses menanam sawi adalah penyemaian. Berikut tahap penyemaian tanaman sawi.
- Siapkan media semai berupa pot atau polybag dengan diameter berukuran kurang lebih 15 cm.
- Kumpulkan media tanam yang berupa sub soil atau tanah humus yang sudah dicampur dengan pupuk kompos atau kandang.
- Selanjutnya masukkan media tanam yang sudah disiapkan tadi ke dalam pot atau polybag.
- Benih sawi bisa langsung disemaikan ke dalam polybag dengan perbandingan 1 polybag 1 benih dan lakukan penyiraman secara rutin pada pagi dan sore hari.
- Ketika tunas tanaman sawi sudah mulai tumbuh pada umu 3-4 minggu maka tanaman sawi dapat ditanam dengan cara pemindahan.
3. Penanaman Sawi
Setelah beberapa hari, benih sawi yang sehat akan mulai berkecambah dan terus berkembang. Apabila sudah muncul 4 – 5 helai daun, maka kamu sudah bisa memindahkannya ke dalam pot atau polybag yang berukuran lebih besar. Berikut cara penanaman sawi dengan metode pemindahan dari media semai.
- Siapkan pot atau polybag yang ukurannya lebih besar.
- Kemudian buat lubang pada polybag menggunakan jari agar benih sawi bisa diletakkan pada lubang tersebut. Satu pot atau polybag bisa menampung 3 hingga 5 benih sawi. Buatlah jumlah lubang sebanyak dengan jumlah benih yang akan ditanam.
- Sekarang lakukan pemindahan benih sawi dengan cara dicabut secara hati-hati dan pastikan jangan sampai ada akar yang rusak.
- Masukkan benih-benih yang dicabut tadi ke pot atau polybag.
- Setelah proses penanaman dengan metode pemindahan selesai dilakukan, kamu bisa langsung melaju ke tahap pemeliharaan dan perawatan.
4. Pemeliharaan dan Perawatan Tanaman Sawi
Sama seperti tanaman lain pada umumnya yang memerlukan perawatan, begitu juga tanaman sawi. Perawatan pada tanaman sawi meliputi penyiraman, penjarangan, penyulaman, penyiangan dan juga pemupukan.
5. Penyiraman
Pada musim kemarau, siram tanaman sawi sebanyak 2 kali sehari, yaitu pada pagi dan sore hari. Sementara di musim hujan, kamu bisa mengurangi frekuensi penyiraman karena tanaman akan mendapatkan air dari tetesan hujan. Jangan biarkan tanaman sawi kamu tergenang air karena dapat merusak akarnya.
6. Penjarangan
Lakukan pemeliharaan penjarangan di usia 2 minggu setelah penanaman. Tujuan penjarangan adalah untuk menghindari terjadinya hambatan atau gangguan pada proses pertumbuhan sawi dengan cara mencabut tanaman yang saling tumbuh dengan rapat.
Apabila lokasi penanaman sempit dan berhimpit antara satu tanaman dengan lain, maka unsur hara yang diserap dari tanah akan lebih sedikit sehingga pertumbuhan tanaman sawi akan terganggu dan menjadi tidak baik atau sehat. Oleh karena itu penjarangan perlu dilakukan jika hal ini terjadi.
7. Penyulaman
Penyulaman adalah proses penggantian tanaman yang mati dengan tanaman yang baru. Jadi jika tanaman sawi yang sudah ditanam ternyata terkena serangan penyakit atau hama dan terlanjur mati, maka harus diganti dengan sawi yang baru. Sebaiknya usahakan agar proses penyulaman ini tidak terjadi. Kamu dapat mencegahnya dengan cara merawat sawi secara rutin agar terhindari dari hama atau penyakit.
8. Penyiangan
Penyiangan bisa dilakukan sebanyak 2 sampai 4 kali di masa tanam sawi. Penyiangan akan mencegah dan membebaskan sawi dari gulma, hama atau penyakit yang menyerang. Perawatan ini juga dapat mencegah tanaman menjadi layu dan berujung mati sehingga pembudidayaan sayuran sawi kamu tidak sia-sia.
9. Pemupukan
Agar tanaman tumbuh dengan baik, sehat dan menghasilkan hasil panen yang maksimal, maka pemupukan adalah hal yang wajib dilakukan. Pupuk dapat menunjang perkembangan dan pertumbuhan tanaman, termasuk tanaman sawi ini.
Lakukan pemupukan pada saat tanaman sawi berusia 3 minggu. Berikan pupuk urea sebanyak 20 kg/ha seminggu sekali ke tanaman sawi sampai masa panen tiba. Selain pupuk urea, kamu juga dapat menggunakan pupuk kompos atau pupuk kandang yang bisa menyuburkan media tanah dan membuat kandungan unsur hara di dalamnya lebih terpenuhi lagi. Jadi, tidak hanya tanaman saja yang subur, begitu juga tanahnya.
Lakukan semua perawatan dan pemeliharaan di atas untuk menjaga kesehatan tanaman sawi dan juga agar hasil panen dapat lebih berkualitas lagi.
Baca juga: Cara menanam tomat
10. Memanen Tanaman Sawi
Usia panen tanaman sawi adalah 2 bulan setelah penanaman dilakukan. Cara memanen sawi dapat dilakukan dengan mencabut seluruh bagian tanaman, memotong batang bagian atas atau dengan memetik daun sawinya saja. Semuanya bisa kamu lakukan.
Cara memanen sawi dengan memetik daunnya saja dapat membuat sawi tumbuh lebih lama, sehingga kamu tidak perlu mengulang proses penanamannya lagi dari awal. Pasca panen, sebaiknya cuci terlebih dahulu hasil panen tanaman sawi kemudian buang juga semua kotoran-kotorannya yang menempel.
Setelah itu semua selesai, kamu bisa menyimpan sawi kamu dan bisa mengolahnya lebih lanjut atau menjualnya di pasar. Kamu juga bisa menerapkan langkah-langkah di atas sebagai cara menanam sawi di kebun, perbedaannya hanya terletak pada media tanamnya saja.
Begitulah cara menanam sawi di pot. Sekarang sebagai pemula kamu juga bisa memulai usaha budidaya tanaman sawi di rumah.