Bismillahirrahmanirrahim, Kangkung merupakan salah satu sayuran yang bisa ditemukan pada di semua pasar tradisional Indonesia. Dalam menanam sayur, kamu tidak memerlukan teknik khusus. Sehingga hanya dengan mengetahui cara menanam kangkung saja, maka siapa saja bisa menanam dan membudidayakan kangkung.
Walaupun terkesan mudah, tetapi kamu harus benar-benar paham bagaimana metode menanam kangkung sehingga bisa menghasilkan kangkung yang berkualitas dan segar. Pada umumnya ada 2 jenis kangkung yang biasa dibudidayakan dan dikonsumsi oleh masyarakat Indonesia, yakni kangkung darat dan kangkung air.
Cara penanaman kedua jenis kangkung ini tidak sama. Jadi kamu tidak bisa menggunakan cara yang sama dalam menanam kangkung darat dan air.
Cara Menanam Kangkung Darat
Kangkung darat (ipomea reptans) adalah jenis kangkung yang lebih banyak beredar di pasar komersil saat ini. Dibandingkan jenis kangkung air, kangkung darat lebih mudah dibudidayakan, mempunyai siklus panen yang lebih cepat dan lebih tahan hama serta penyakit. Berikut cara menanam kangkung darat agar menghasilkan kangkung berkualitas tinggi.
1. Memilih Bibit Kangkung
Hal pertama ketika ingin mulai menanam kangkung darat adalah memilih bibitnya. Apabila ingin menggunakan bibit buatan sendiri, pastikan bibit memiliki tekstur yang kuat, tidak bolong dan masih dalam kondisi yang segar.
Jika kamu akan menggunakan bibit yang dibeli dalam bentuk kemasan, pastikan bibit tersebut telah tersertifikasi oleh instansi terkait. Dan jika ingin membeli bibit di tempat penjualan bibit, pastikan memilih bibit kangkung dengan pertumbuhan yang sama atau seragam.
Agar dapat menghasilkan kangkung berkualitas baik, pilihlah bibit dengan akar yang banyak serta batang dan daun yang kokoh. Bibit berkualitas baik mempunyai daya tumbuh lebih dari 95% dan mampu tumbuh dengan tegak sampai kangkung berumur sekitar 8 mingu.
Dan pastikan juga bibit yang akan digunakan masih segar dan tidak disimpan lebih dari 1 tahun, hal ini akan mempengaruhi produktivitasnya.
2. Penyemaian Bibit Kangkung
Sesudah memilih dan mendapatkan bibit kangkung, selanjutnya kamu perlu menyemai bibit-bibit kangkung tersebut. Penyemaian bibit kangkung bisa dilakukan dengan menggunakan campuran antara tanah dan sekam, di mana kelembapannya sudah diatur lebih dulu.
Setelah media semai siap, tanam bibit sekitar 1 cm sampai kecambah muncul. Tunggu kangkung berusia sampai 1 minggu, baru kangkung bisa dipindahkan dan melanjutkan ke proses penanaman kangkung darat selanjutnya.
3. Menyiapkan Lahan Tanam Kangkung
Cara menyiapkan lahan tanam untuk cara menanam kangkung adalah dengan mencangkul tanah sampai gembur, kemudian bersihkan tanah dari sisa-sisa akar tanaman atau benda asing lainnya. Lalu buat bedengan pada tanah dengan jarak antar bedengan 30-40 cm. Bedengan ini berguna untuk mencegah agar kangkung darat tidak terendam air berlebih saat musim hujan tiba yang bisa menurunkan kualitasnya.
4. Pemupukan Lahan Tanam
Lahan yang sudah disiapkan tadi sekarang harus diberi pupuk agar bibit yang akan ditanam nantinya bisa mendapatkan nutrisi yang cukup. Pemupukan lahan tanam dapat dilakukan menggunakan pupuk organik. Gunakan 10 ton pupuk per hektar yang disebarkan ke semua bagian tanah. Lakukan tahap ini 3-5 hari sebelum pembibitan dimulai atau pemindahan bibit yang sudah disemai.
5. Penanaman Bibit Kangkung
Ada 2 cara menanam bibit kangkung darat. Cara yang pertama adalah dengan disebar. Lakukan penyebaran bibit secara langsung di atas bedengan. Cara ini tidak membutuhkan waktu yang lama. Namun, cara ini biasanya hanya bisa dilakukan oleh orang yang terampil agar bibit bisa tersebar secara merata.
Sementara cara yang kedua adalah dengan ditugal. Buat lubang dengan jarak antar lubang 15 sampai 20 cm. Kemudian tanam bibit kangkung di dalam lubang tersebut. Pastikan hanya ada 3 sampai 5 bibit kangkung dalam 1 lubang agar menghasilkan kangkung yang besar dan berkualitas.
Waktu yang tepat untuk menanam bibit adalah pada saat musim hujan karena bibit bisa mendapatkan pasokan air yang cukup.
Baca juga: Cara menanam tomat
6. Perawatan Kangkung Darat
Karena kangkung darat merupakan tumbuhan yang bisa tumbuh pada tanah dengan tingkat kesuburan menengah, maka pemupukan tidak perlu dilakukan secara intensif. Lakukan saja pemupukan lanjutan ketika kangkung terlihat kurang subur pada saat berumur 10 hari.
Selain pemupukan lanjutan, perawatan dan pemeliharaan kangkung darat lainnya adalah penyulaman, penyiraman dan pengendalian penyakit atau hama.
7. Memanen Kangkung Darat
Kangkung darat mulai bisa dipanen ketika umurnya sudah menginjak 30 hari sejak hari penanaman. Cara memanen kangkung darat adalah dengan mencabutnya sampai ke akar.
Cara Menanam Kangkung Air
Kangkung air (ipomea aquatica) adalah jenis kangkung yang lebih banyak dikonsumsi masyarakat dan ditanam secara subsisten. Tidak seperti kangkung darat yang bisa ditanam dan tumbuh baik di tanah maupun air, kangkung air hanya bisa ditanam di tempat basah atau di air. Berikut cara menanam kangkung air agar menghasilkan kangkung yang berkualitas.
1. Memilih Bibit Kangkung
Pemilihan bibit kangkung air sama seperti pemilihan bibit kangkung darat. Bibit yang berkualitas baik biasanya berukuran 20-30 cm, bertekstur kuat, tidak bolong dan masih dalam kondisi segar. Kamu bisa memperoleh bibit di toko bibit atau dari para petani.
2. Menyiapkan Lahan Tanam Kangkung
Bajak lahan tanah yang akan digunakan sampai gembur kemudian dibuat gundukan dengan lebar 2-3 meter dan panjang sesuai dengan ukuran lahan. Lalu, buat pintu masuk keluar air kemudian genangi tanah dengan air setinggi 6 cm. Setelah 7 hari, lakukan pemupukan pada lahan tanam agar bibit yang akan ditanam memperoleh cukup nutrisi.
3. Penanaman Bibit Kangkung
Cara menanam bibit kangkung air adalah dengan menancapkan batang bibit dengan jarak antar bibit sekitar 1,5 x 1,5 cm agar kangkung tumbuh baik. Waktu penanaman kangkung air yang baik adalah di sore hari agar kangkung tidak mati akibat terkena panas sinar matahari.
4. Perawatan Kangkung Air
Perawatan dan pemeliharaan kangkung air bisa dibilang lebih mudah dibandingkan kangkung darat. Cara merawat kangkung air cukup dengan membersihkan area tanam dari rumput-rumput liar sehingga pertumbuhan kangkung tidak terganggu.
Selain itu, pengendalian hama juga tetap harus dilakukan. Hama yang dapat menyerang kangkung air diantaranya kutu daun, ulat grayak dan belalang. Hama dapat merusak daun dan mengganggu pertumbuhan tanaman sampai kangkung menjadi melengkung dan kerdil. Apabila ada banyak hama yang menyerang, maka kamu bisa menggunakan pestisida alami untuk membunuh mereka.
Baca juga: Cara menanam padi
5. Memanen Kangkung Air
Tidak seperti kangkung darat, kangkung air memiliki masa panen yang tiba lebih cepat. Kamu sudah bisa mulai memanen kangkung air setelah 11 hari sejak penanaman dilakukan. Cara memanen kangkung air adalah dengan memotong batangnya.
Demikian informasi lengkap tentang cara menanam kangkung darat dan air agar menghasilkan kangkung yang berkualitas. Pastikan kamu menggunakan teknik dan cara yang tepat sesuai dengan jenis kangkung yang kamu tanam. Setelah sukses memanen kangkung, kamu bisa langsung menjualnya dan memperoleh keuntungan.