Bismillahirrahmanirrahim, Pupuk merupakan salah satu bahan yang diperlukan untuk berkebun dan bertani. Terdapat banyak sekali jenis pupuk yang bisa kamu gunakan, salah satunya adalah pupuk organik. Cara membuat pupuk organik cukup mudah dan bisa dilakukan dengan menggunakan bahan-bahan yang gampang didapat.
Terdapat 2 jenis pupuk organik, yaitu pupuk organik cair dan pupuk organik padat. Masing-masing jenis pupuk organik ini mempunyai kelebihan dan kekurangan masing-masing, bahan pembuatannya juga tentu saja berbeda.
Pupuk Organik Cair dan Padat
Pupuk organik cair yang dibuat menggunakan bahan-bahan organik fermentasi memiliki larutan yang stabil. Pupuk organik cair jenis ini dibuat dari bahan-bahan organik yang difermentasikan di bawah kondisi anaerob dan dibantu dengan organisme hidup.
Bahan yang digunakan berasal dari material organik dan belum terkompos sehingga unsur hara yang ada di dalamnya benar-benar berbentuk cair.
Namun, sebaiknya jangan gunakan pupuk cair sebagai pupuk utama karena nutrisi pupuk cair lebih rentan terhadap erosi. Gunakan pupuk organik padat sebagai pupuk utama. Tapi di sisi lain, pupuk organik cair lebih mudah dicerna oleh tumbuhan. Jenis pupuk ini lebih efisien dan efektif diaplikasikan pada bunga, daun atau batang dibandingkan pada media tanam.
Fungsi pupuk organik cair adalah sebagai perangsang tumbuh. Pupuk ini cocok sekali digunakan pada saat tanaman mulai bertunas atau berada di tahap perubahan dari fase vegetatif ke generatif sehingga merangsang pertumbuhan biji dan buah.
Tapi, kamu tidak bisa melakukan pemupukan menggunakan pupuk organik cair sembarangan. Kamu harus hati-hati, karena pemberian pupuk organik cair yang overdosis bisa membuat mati tanaman. Pemberian pupuk pada daun berlebih juga akan mendatangkan penyakit dan hama pada tanaman. Jadi, kamu harus tahu takaran yang benar agar mendapatkan hasil maksimal.
Baca juga: Jenis jenis pupuk
Cara Membuat Pupuk Organik Cair Super
Pertama siapkan alat dan bahan pupuk organik cair terlebih dahulu, antara lain:
- 1 karung kotoran ayam
- Setengah karung dedak
- 30 kg hijau-hijauan (jerami, daun leguminosa, gedebong pisang)
- 100 gr gula merah
- 50 ml bioaktivator (EM4)
- Air bersih secukupnya
- Tong plastik kedap udara ukuran 100 l
- 1 m selang aerotor transparan berdiameter 0,5 cm
- Botol plastik ukuran 1 l
Setelah semua alat dan bahan di atas siap, berikut langkah-langkah cara membuatnya.
- Sekarang lubangi tutup tong sesuai ukuran selang aerotor. Kemudian rajang atau potong bahan-bahan organik yang dijadikan bahan baku. Masukkan bahan-bahan tadi ke dalam tong dan masukkan juga air dengan komposisi 2 bagian bahan organik, 1 bagian air. Aduk-aduk sampai merata.
- Lalu larutkan bioaktivator atau EM4 dan juga gula merah serta 5 liter air, aduk sampai merata. Tambahkan larutan ini ke dalam tong yang berisi bahan baku pupuk organik tadi.
- Tutup tong rapat-rapat. Masukkan selang melalui tutup tong yang sudah dilubangi. Rekatkan tempat selang masuk sampai benar-benar tidak ada celah udara masuk. Pastikan benar-benar rapat. Fungsi selang untuk menyetabilkan suhu pupuk dengan membuang gas yang dihasilkannya tanpa ada udara luar yang masuk ke dalam tong.
- Tunggu prosesnya sekitar 7 sampai 10 hari. Kamu bisa mengeceknya dengan membuka penutup tong dan cium bau adonan. Jika beraroma seperti tape, maka adonan sudah matang.
- Pisahkan cairan dengan ampasnya menggunakan saringan kain. Ampas adonan bisa kamu jadikan sebagai pupuk organik padat.
- Masukkan cairan yang sudah disaring ke dalam botol kaca atau plastik dan tutup rapat. Pupuk organik cair selesai dibuat dan sudah siap digunakan. Jika dikemas dengan baik, maka pupuk bisa digunakan hingga 6 bulan.
Jika alat dan bahan tadi cukup susah untuk didapatkan, maka kamu juga bisa membuat pupuk organik cair dari air cucian beras. Berikut alat dan bahannya.
Cara Membuat Pupuk Organik Cair Dari Cucian Beras
- Air cucian beras 10 l
- Cairan EM4
- Gula merah ¼ kg
- Air kelapa tua 1 l (jika ada)
- Ragi tape 1 butir (jika ada)
- Tong, ember atau jirigen 15 l sebagai tempat penampungan
- Bambu atau kayu sebagai pengaduk
Dan berikut cara membuat pupuk organik cair dari air cucian beras.
- Masukkan air cucian beras ke dalam wadah yang sudah disiapkan.
- Ambil kurang lebih 100 ml cairan EM4 dan masukkan ke dalam wadah yang sudah diisi air cucian beras tadi.
- Masukkan parutan gula merah juga ke dalam wadah.
- Masukkan air kelapa tua.
- Hancurkan ragi tape dengan menumbuknya, setelah itu masukkan ke wadah.
- Aduk semua bahan sampai merata.
- Tutup wadah rapat-rapat dan diamkan 7-10 hari.
- Buka tutup wadah, jika terdapat ulat atau belatung maka proses cara membuat pupuk organik cair dari limbah rumah tangga sudah berhasil.
Cara Membuat Pupuk Organik Padat Dari Kotoran Ayam
Ada 2 cara untuk mengolah kotoran ayam menjadi pupuk organik padat. Berikut alat dan bahan cara pertama.
- 1 ton kotoran ayam potong atau ayam pedaging
- Serbuk kulit kelapa dengan rasio 40% dari kotoran ayam
- 1 l DOF hijau
- 1 l DOF merah
- 10 kg kapur CaC03
Berikut proses pembuatannya.
- Susun secara berlapis semua bahan yang telah disiapkan dan emput dengan ketebalan 5 cm, kotoran ayam dengan ketebalan 10 cm dan kapur secukupnya.
- Semprot bahan dengan cairan DOC yang sudah dicampur secukupnya.
- Gunakan rasio 2-3 liter cairan DOF untuk 1 ton pupuk.
- Tutup bahan bakal kompos tadi menggunakan terpal sehingga kelembapannya dapat mempercepat proses pengomposan.
- Jika terdapat hawa panas setelah 1 atau 2 hari maka proses dinyatakan berhasil.
- Pada hari ke 15 aduk agar pengomposan merata.
- Pada hari ke 21 cek kembali apakah kompos masih mengeluarkan hawa panas.
- Pada hari ke 25 lakukan pengadukan dan pembalikan.
- Jika masih ada hawa panas di hari ke 30 maka pupuk belum bisa digunakan.
- Kamu bisa menggunakan pupuk setelah proses pengomposan berlangsung lebih dari 30 hari.
Berikut ciri-ciri pupuk organik padat yang siap panen.
- Tidak berbau,
- Warnanya coklat kehitaman,
- Suhunya menurun.
Sekarang cara membuat pupuk organik padat yang kedua. Alat dan bahan yang digunakan masih sama seperti cara pertama. Berikut cara membuat pupuk organik padat dari kotoran ayam yang kedua.
- Campur semua bahan kemudian aduk.
- Tambahkan cairan campuran DOF agar bahan menjadi lembap.
- Tutup rapat bahan dengan terpal.
- Setelah 1 sampai 2 hari cek suhunya. Jika dirasakan hawa panas, maka proses pengomposan sedang berlangsung.
- Cek suhu setiap 7 hari sekali agar memastikan proses ini masih berjalan. Karena pupuk belum bisa digunakan jika suhunya tidak turun.
- Saat usianya menginjak lebih dari 30 hari panen pupuk.
Itulah penjelasan dan cara-cara membuat pupuk organik dari Sudut Kebun. Pupuk mempunyai banyak manfaat yang positif bagi tanaman. Terlebih lagi pupuk organik dapat memaksimalkan hasil panen tanaman.